PSAK Penetapan Standar dan Legistimasi
A.
Pengertian
Kontroversi utama dalam
penetapan standar akuntansi adalah “Peraturan siapa yang harus dipatuhi, dan
apa peraturannya” Jawaban atas pertanyaan ini tidak lah jelas karena pemakai
laporan akuntansi keuangan memiliki kebutuhan yang beragam terhadap berbagai
jenis informasi. Untuk memenuhi
kebutuhan ini, dan untuk memenuhi tanggung jawab pelaporan, disajikan laporan
keuangan bertujuan umum. Laporan ini
diharapkan akan menyajikan secara wajar, jelas, dan lengkap operasi keuangan
perusahaan.
Sebagai akibatnya,
profesi akuntansi berupaya mengembangkan seperangkat standar yang dapat
diterima umum dan dipraktekan secara universal. Tanpa
standar-standar macam ini, setiap
perusahaan akan membuat standar-standar mereka sendiri, dan pemakai laporan
keuangan harus dapat memahami praktek-praktek akuntansi serta pelaporan unik
dari setiap perusahaan. Hampir tidak
mungkin untuk membuat pelaporan keuangan yang dapat diperbandingkan.
Seperangkat standar dan
prosedur umum ini dinamakan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum
(generally accepted accounting principles)
GAAP. Istilah “diterima umum” berarti bahwa sebuah badan pembuat aturan
akuntansi yang berwenang telah menetapkan prinsip pelaporan dibidang tertentu,
atau bahwa dari waktu ke waktu suatu praktek tertentu telah dipandang tepat
karena dapat diterapkan secara universal.
Walaupun prinsip dan praktek semacam itu telah memancing debat dan
kritik, namun sebagian besar anggota komunitas keuangan mengakuinya sebagai
standar yang telah terbukti berguna dari waktu ke waktu.
- Pengertian Standar Akuntansi Keuangan
Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) merupakan himpunan prinsip, prosedur, metode, dan teknik
akuntansi yang mengatur penyusunan pelaporan keuangan, khususnya yang ditujukan
kepada pihak luar seperti pemegang saham, kreditor, investor, dan bank. Standar akuntansi
keuangan senantiasa mengalami perbaikan dan penyempurnaan, sesuai dengan
kondisi mutakhir dari kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
- Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Penetapan Standar
Empat organisasi yang
berperan besar dalam pengembangan standar akuntansi keuangan (GAAP) di A.S.
adalah sebagai berikut:
a)
Securities and Exchange
Commission (SEC)
b)
American Institute of
Certified Public Accountants (AICPA)
c)
Financial Accounting
Standards Board (FASB)
d)
Government Accounting
Standards Board (GASB)
B.
Standar Akuntansi dan
Tujuan Penetapan Standar
1.
Sifat-sifat Standar
Akuntansi
Akuntan
bekerja berdasarkan standar akuntansi. Standar tersebut secara terus menerus
mengalami perkembangan. Karena
standar menyajikan petunjuk praktis dan memudahkan tugas akuntan,
maka standar secara umum diterima sebagai aturan perusahaan, Standar biasanya terdiri
atas tiga bagian yaitu:
a)
Uraian masalah yang
harus dihadapi
b)
Pembahasan dengan
penalaran atau cara-cara pemecahan masalah.
c)
Sejalan dengan
keputusan atau teori, solusi yang ditetapkan.
Terdapat beberapa
pertimbangan dalam penetapan standar yaitu:
a)
General purpose
finacial statement
b)
Due audit care dan
independensi bagi auditor
c)
Standar menyajikan
kumpulan data bagi pemerintah
d)
Standar menghasilkan
prinsip dan teori dalam akuntansi
- Tujuan Penyusunan Standar
Penetapan suatu standar
mempunyai konsekuensi yaitu terdapat pihak yang diuntungkan dan sebaliknya
terdapat pihak yang dirugikan. Kondisi tersebut menjadikan penyusunan standar
mengadopsi proses politik, dan bila kesejahteraan sosial yang dijadikan
kriteria dalam penerimaan suatu standar maka muncul pertanyaan yang berhubungan
dengan legitimasi keanggotaan dewan penyusun standar. Saat ini terdapat dua
pendekatan yang muncul yaitu:
a)
Pendekatan penyajian
kebenaran
Pendekatan ini
menginginkan laporan yang netral dan berusaha mencapai penyajian yang
benar melalui proses penyusunan standar.
b)
Pendekatan konsekuensi
politik
Pendekatan ini
menekankan pada penggunaan standar dengan konsekuensi ekonomi yang baik dan konsekuensi
ekonomi yang buruk.
Perbedaan kedua pendekatan tersebut
sebagai berikut:
a.
Bila konsekuensi
ekonomi yang hendak dicapai, maka para pembuat kebijakan akuntansi harus menyajikan
sejumlah sinyal informasi yang dapat memberi petunjuk para pengguna informasi
dalam pembuatan keputusan. Secara pragmatis, pengaruh ini terwujud dalam
pembuatan kebijakan yang bertindak sebagai pembuat keputusan.
b.
Bila yang hendak
dicapai adalah pengukuran yang berorientasi pada manfaat, maka para pembuat
kebijakan akuntansi harus menyajikan informasi yang mempermudah proses
pembuatan keputusan. Secara pragmatis bila informasi disajikan wajar dan
didasarkan pada kebutuhan pengguna, maka para pengguna dapat bertindak sebagai
pembuat keputusan.
Entitas yang terkait dengan standar
akuntansi
a.
Kantor akuntan publik
dan para individu
b.
American Institute of
Certified Public Accountants (AICPA)
c.
The American Accounting
Association (AAA)
d.
The Financial Accounting
Standard Board (FASB)
e.
Securities and Exchange
Commission (SEC)
f.
Organisasi profesi
lainnya
g.
Pengguna Laporan
Keuangan
C.
Mengidentifikasi istilah standar akuntansi dan penentuan standar
- Standar akuntansi
Standar
akuntansi dapat dikatakan sebagai pedoman umum penyusunan laporan keuangan yang
merupakan pernyataan resmi tentang masalah akuntansi tertentu yang dikeluarkan
oleh badan berwenang dan berlaku dalam lingkungan tertentu. Standar akuntansi
biasanya terdiri dari:
a.
deskripsi
tentang masalah yang dihadapi
b.
diskusi
logis atau cara memecahkan masalah
c.
terkait
dengan keputusan/ teori diajukan suatu solusi
- Penentuan Standar
Penentuan standar merupakan pilihan sosial sehingga suatu
standar mungkin bermanfaat bagi pihak tertentu dan merugikan pihak lain.
Kebanyakan isu-isu yang berkaitan dengan akunyansi secara politik bersifat
sensitif yang disebabkan:
a.
kebutuhan
terhadap standar akuntansi muncul bila terdapat pertentangan
b.
informasi
akuntansi dapat mempengaruhi tingkat kemakmuran penggunaannya
Dalam menentukan standar
ada dua pendekatan, yaitu:
a.
Rrepresentative
Faithfulness, pendekatan ini menghendaki pelaporan yang bersifat netral dan
penyajian wajar laporan keuangan melalui proses penentuan standar. Pendekatan
ini menyamakan akuntansi dengan proses pemetaan dimana peta harus dibuat akurat
dengan menggambarkan keadaan keuangan perusahaan secara wajar.
b.
Economic
Consequences, pendekatan ini menghendaki asopsi standar yang memiliki
konsekwensi ekonomi menguntungkan. Pendekatan ini cenderung mengarah penentuan
standar yang meemiliki pengaruh positif.
- Proses penentuan standar
Biasanya proses penentuan standar dilakukan melalui proses
terbuka (due-procees). FASB sebagai contoh dalam proses ini mengikuti prosedur
sebagai berikut:
a.
Identifikasi
masalah dari masalah yang muncul di catat dalam agendanya.
b.
Penunjukkan
group yang anggotanya terdiri dari masyarakat akuntansi dan bisnis.
c.
Discussion
Memrorandum (DM) di sebarkan kepublik untuk di evaluasi selama satu periode paling lambat 60 hari.
d.
Dengan
pendapat dilakukan untuk membahas keunggulan dan kelemahan berbagai alternatif
yang diajukan FASB
e.
Atas
berbagai komnentar yang diterima, FASB mengeluarkan ‘exposure draft” (ED) mengenai
standaar akuntansi yang diajukan. ED menentukan posisi yang pasti dari FASB
tentang masalah yang dibahas.
f.
ED
disebar luaskan ke masyarakat untuk di evaluasi paling lambat 30 hari
g.
Dengan
pendapat untuk membahas kelemahan dan kebaikan berbagai alternatif yang
diajukanFASB.
h.
Atas
dasar berbagai komentar yang diterima, maka FASB mengambil langkah sebagai berikut:
1)
mengadopsi
standar tersebut sebagai pernyataan resmi
2)
mengajukan
revisi terhadap standar yang diusulkan melalui prosedur “due process”.
3)
Menunda
pengeluaran standar dan menyimpan masalah dalan agenda
4)
Tidak
mengeluarkan standar dan menghapus isu dari agenda
Memahami kenapa praktek akuntansi berbeda dengan
standar yang ditentukan
Standar akuntansi adalah regulasi atau
aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan
laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi
standar akuntansi. Standar akuntansi merupakan hasil penetapan standar. Tetapi
dalam praktiknya berbeda dari yang ditentukan oleh standar. Ada empat alasan
yang menjelaskan hal tersebut, antara lain:
1)
Di kebanyakan negara
hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi cenderung lemah dan
tidak efektif.
2)
Secara suka rela
perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan.
3)
Beberapa negara
memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan melakukannnya
operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik
hasilnya.
4)
Di beberapa negara
standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan secara tersendiri, dan bukan
untuk laporan konsolidasi.
D.
LEGITIMASI PROSES
PENYUSUNAN STANDAR
1.
Prognosis pesimistis
Legitimasi
penyusunan standar kadang dihubungkan dengan kemampuannya untuk menghasilkan
sistem akuntansi optimal yaitu sistem dimana keuntungan yang diharapkan oleh
pemakai strategi keputusan optimal, dapat lebih besar atau paling tidak sama
dengan keuntungan yang diperoleh dari sistem lain. Implikasinya tidak ada
alternatif penyajian laporan keuangan yang didasarkan pada aturan akuntansi
lain yang dapat menyajikan manfaat yang lebih baik.
Demski
berpendapat bahwa:
a)
Proses penyusunan
standar akuntansi harus memuaskan agar dapat disahkan.
b)
Tidak akan ada
sekumpulan standar yang selalu mencari alternatif sesuai preferensi dan
keyakinan.
Prognosis pesimistik ini
diperluas untuk menunjukkan:
a)
Bahwa pemilihan
alternatif laporan kuangan pada akhirnya memerlukan pertukaran antara
keuntungan seseorang di satu sisi dengan yang lainnya.
b)
Bahwa resolusi
alternatif laporan keuangan akan mensyaratkan kebijakan nilai atau etika yang
akan dipertukarkan dengan kesejahteraan seseorang dan dalam dimensi apa
terhadap kesejahteraan siapa.
Prognosis optimistic
Cushing
memberikan prognosis optimistik tentang tanggung jawab prinsip akuntansi
optimal dengan catatan bahwa asumsi heterogenitas pengguna ditinggalkan.
Bromwich
menawarkan prognosis optimistik tentang kemungkinan standar-standar akuntansi
yang bersifat parsial, yaitu standar-standar untuk satu atau lebih
masalah-masalah akuntansi yang menjadikannya terisolasi dari standar atau
masalah akuntansi lainnya.
Chamber
mengajukan suatu ilmu yang mengasumsikan adanya norma atau standar yang
berlaku pada situasi tertentu. Norma adalah informasi yang mewakili arus uang
maupun nilai moneter dari aset serta jumlah arus utang lain
setiap waktu. Bila norma tidak tersedia, Chamber menyarankan
agar menggunakan
alternatif lain yang dapat menyajikan pengukuran dengan nilai yang mendekati.
E.
Proses penyusunan
dengan dasar constitutional calculus menetapkan legitimasi FASB berdasarkan:
1)
kemampuannya dalam
menyajikan jaminan prosedur yang memadai.
2)
kemampuannya untuk
memaksakan batasan yang memadai dalam proses pemilihan untuk menjamin hasil
yang dapat diterima.
3)
keseimbangan
pengendalian antara prosedural dan hasil yang ditetapkan oleh proses penyusunan
standar FASB.
Accounting
Standards Overload
Situasi
yang diidentifikasi sebagai accounting standards overload:
a)
Standar yang terlalu
banyak
b)
Standar yang terlalu
rumit
c)
Tidak ada standar yang
kaku, membuat pemilihan aplikasi menjadi sulit
d)
Standar bertujuan umum
(general purpose standards) yang gagal dalam menyajikan perbedaan kebutuhan
diantara para penyaji, penguna dan CPA
e)
Standar bertujuan umum
(general purpose standards) yang gagal dalam menyajikan perbedaan antara:
ü Entitas
publik dan nonpublic
ü Laporan
keuangan tahunan dan interim
ü Perusahaan
besar dan kecil
ü Laporan
keuangan auditan dan non auditan
ü Pengungkapan
yang berlebihan, pengukuran yang terlalu kompleks, atau keduanya.
Faktor penyebab masalah
standards overload :
a)
Pertanyaan apa yang
perlu dan tidak untuk diungkapkan menyebabkan dikeluarkannya standar yang terlalu
besar, yang cenderung mengurangi kebijakan, dan untuk mengurangi jumlah
tuntutan terhadap prinsip akuntansi.
b)
Kebutuhan untuk
melindungi kepentingan publik dan membantu investor secara individu
menghasilkan regulasi pemerintah dan profesi serta pengungkapan yang jumlahnya
banyak.
c)
Keinginan untuk
memuaskan kebutuhan setiap pengguna memerlukan standar dan penggunaan yang
lebih terinci.
Pengaruh Accounting
Standards Overload
Standar
akuntansi yang terlalu banyak, terlalu sempit, dan kaku dapat berpengaruh
serius terhadap kinerja akuntan, nilai informasi yang disajikan bagi para
penguna, dan keputusan yang dibuat para manajer. Akuntan dapat kehilangan
orientasinya terhadap tugas sesungguhnya sebagai akibat banyaknya data yang
diperlukan saat memenuhi ketentuan suatu standar.
Audit dapat memenuhi kegagalan, karena akuntan dapat kehilangan fokus audit dan mungkin lupa untuk melakukan prosedur audit. Pertentangan praktik pada kenyataannya dapat dijumpai dalam pertemuan antara permintaan terhadap standar profesional dengan ketidakpuasan klien perusahaan kecil terhadap beban standar yang dipaksakan terhadap mereka.
Solusi terhadap Accounting Standards Overload Tidak adanya perubahan, mempertahankan apa yang sudah ada (status quo)
Audit dapat memenuhi kegagalan, karena akuntan dapat kehilangan fokus audit dan mungkin lupa untuk melakukan prosedur audit. Pertentangan praktik pada kenyataannya dapat dijumpai dalam pertemuan antara permintaan terhadap standar profesional dengan ketidakpuasan klien perusahaan kecil terhadap beban standar yang dipaksakan terhadap mereka.
Solusi terhadap Accounting Standards Overload Tidak adanya perubahan, mempertahankan apa yang sudah ada (status quo)
a)
Perubahan dari PABU
tunggal dan seragam untuk seluruh usaha bisnis menjadi dua kelompok PABU
sehingga terdapat PABU tersendiri untuk entitas tertentu.
b)
Perubahan PABU untuk
mempermudah penerapannya dalam setiap usaha bisnis.
c)
Menentukan alternatif
pengungkapan dan pengukuran yang berbeda.
d)
Perubahan dalam standar
pelaporan CPA atas laporan keuangan.
e)
Alternatif terhadap
PABU sebagai
dasar yang sifatnya pilihan dalam penyajian laporan keuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar